Rabu, 03 Maret 2010

PRESPEKTIF SEJARAH KEPERAWATAN


 Sebelum proses perawatan berkembang , pemberian  pelayanan  perawatan  cenderung didasarkan pada instruksi medis yang tertulis oleh dokter, berfokus secara spesifik pada kondisi penyakit  seseorang yang dirawat.
Praktek keperawatan yang diberikan secara independent dari dokter sering didasarkan  oleh intuisi dan pengalaman daripada metode ilmiah.
            Istilah proses  perawatan dan kerangkanya digunakan relatif baru pada tahun 1955 Hall mengawali istilah proses keperawatan sejak saat itu perawat mendeskripsikan proses perawatan dengan pandangn yang berbeda. Wiedenbach (1963) menguraikan tiga langkah dalam perawatan  observasi, pemberian bantuan dan variasi. Later Knoles menyatakan lima dasar yang diperlukan pada praktek keperawatan :
1. Discovered (menemukan)
2. Delve (menggali)
3. Do (melakukan)
4. Diskriminate (membedakan)
5. Decide (memutuskan)
Pada dua tahap pertama perawat mengumpulkan data tentang klien, tahap ketiga (decide) perawat menentukan rencana kegiatan dan selama tahap ke empat (Do) perawat mengimplementasikan rencananya . Pada tahap ke lima (descriminate) perawat mengkaji reaksi klien terhadap perawatan yang diberikan.
            Pada tahun 1967  The Western Interstatre Commition on Higher Education mengidentifikasikan proses perawatan dengan lima langkah , persepsi, komunikasi, interpertrasi, intervensi dan evaluasi. Wiche mengidentifikasi proses perawatan sebagai hubungan timbal balik antara pasien dan perawat dalam memberika setting, proses perawatan menggabungkan perilaku pasien dan perawat serta menghasilkan suatu interaksi (Wiche 1967)  Pada tahun 1967 Fakultas keperawatan di Universitas Katolik Amerika mengajukan empat komponen proses perawatan : Pengkajian, Perencanaan, Intervensi dan Evaluasi.
            Penggunaan proses perawatan pada praktek klinik memperoleh ijin dan persetujuan pada tahun 1973 ketika American Nurse Association  (ANA) mempublikasikan standart praktek keperawatan yang menguraikan lima langkah dalam proses perawatan : Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Intervensi, dan Evaluasi. Pada tabel 1 dan 3 hal 12 secara berurutan sejumlah pernyataan merevisi kegiatan praktek perawatan untuk menggambarkan aspek-aspek dalam keperawatan.
            Sejak proses perawatan berkembang baik secara teori dan klinik istilah diagnose keperawatan memperoleh pengakuan pada literatur-literatur keperawatan. Konsep diagnose perawatan pada perkembangannya tahun1950-1960 digunakan untuk mengidentifikasikan masalah / kebutuhan klien. Istilah tersebut tidak mudah diterima, walaupun banyak penulis dibidang perawatan menganggap diagnose perawatan sebagai dasar profesi perawat (Durand and Prince 1966. Rothberg 1967). Pada dekade lebih lanjut Ploch mengidentifikasi istilah yang penting dalam perawatan dan menemukan bahwa istilah diagnose dalam hubungan dengan praktek keperawatan masih di kontraversial (Ploch 1974)  
            Pada tahun 1973 Gebbie dan Levin di Universitas keperawatan St. Louis membantu untuk membentuk konferensi Nasional I untuk mengklasifikasikan diagnose perawatan. Partisipan-partisipan pada konferensi ini mengidentifikasikan diagnose perawatan sebagai kesimpulan atau keputusan yang terjadi dari hasil pengkajian keperawatan (Gabbie dan Lavin tahun 1975, p 70). Selanjutnya konferensi ini akan mengadakan pertemuan setiap dua tahun untuk memperoleh dukungan dan simpati. Pada tahun 1982 kelompok konferensi mendapatkan NANDA sebagai pengakuan atas partisipasi dan sumbangan-sumbangan perawat dari Canada. Kelompok ini sampai sekarang menerapkan 100 kategori diagnosis (NANDA 1990) .
            Pada tahun 1980 ANA menyatakan bahwa perawtan adalah mendiagnose dan mengakui respon manusiabaik masalah kesehatan yang aktual dan potensial (ANA 1990) secara jelas ANA memperlihatkan dignose sebagai fungsi perawat sekalipun tidak biasa untuk beberapa orang yang mempercayai diagnosa sebagai hak prerogatif . Dari dekade 1982 National Council of State Boards of Nursing mengidentifikasikan dan mengimplementasikan lima langkah proses perawatan dengan istilah dari tindakan perawatan , pengkajian, analisa perencanaan, implementasi dan evaluasi (National of Council of Boards of Nursing 1982). Perlunya perawatan dan kelompok-kelompok yang menyumbangkan untuk perkembangan proses perawatan dan diagnose perawatan.


EVALUASI PROSES PERAWATAN
Perawat
Sumbangan yang terpilih
Peplav.H 1952


mengidentifikasikan 4 fase hubungan interpersonal: orientasi, identifikasi eksploitasi dan resolusi. Fase-fase tersebut berurutan dan berfokus pada interaksi interpersonal yang terapetik (George 1995, hal 60-65)

Hall 1955
mengawali istilah proses perawatan (George 1955, hal 116)

Kreuter F.R 1957
menjelaskan langkah-langkah dalam proses perawatan sebagai koordinasi perencanaan dan evaluasi perawatan serta bantuan langsung yang diberikan oleh keluarga dan perawat. Hal ini memberikan pertimbangan untuk meningkatkan kwalitas praktek profesional (Kreuter 1959 hal 302)

Jhonson D.E 1959
Memperlihatkan proses perawatan sebagai pengkajian situasi, membuat keputusan, implementasi rencana kegiatan untuk mengatasi masalah keperawatan dan evaluasi (Johnson1959 hal 200)

Orlando I.J 1961
memperlihatkan proses perawatan sebagai interaksi (Orlando 1961 hal 29) menyatakan bahwa proses meliputi tiga fase : perilaku klien, reaksi perawatan dan kegiatan perawat (George 1985 hal 162)

Henderson V 1965
menyatakan bahwa proses perawatan sama seperti langkah-langkah dalam metode ilmiah

Weidenberg.E 1963-1970
memperkenalkan model tiga langkah proses perawatan : Identifikasi bantuan yang dibutuhkan, memberikan bantuan, validasi bahwa bantuan telah diberikan

Heidgerken.L 1965
menjelaskan langkah-langkah perawatan profesional seperti evaluasi tingkah laku dan situasi , mengakui adanya gejala fisik, diagnose , perencanaan dan menemukan kebutuhan perawatan , mengkoordinasikan aturan-aturan klien melalui semua tahap perawatan

Mc.CainR.A 1965
pertama kali yang mengenalkan istilah assesment (pengkajian) dalam artikel yang dipublikasikan tahun1965. Menggunakan kemampuan fungsional klien sebagai kerangka pengkajian, mengumpulkan dan mencatat data obyektif dan subyektif dalam pengkajian

Knowless.L 1967
memperkenalkan model proses yang dinamakan 5  “D” Discovere, Delve,Decide, Do dan Discriminate. Menyatakan bahwa perawat mengumpulkan data-data tentang kesehatan klien selama 2 tahap pertama

Wiche 1669
Menuliskan langkah-langkah proses perawatan seperti persepsi, komunikasi, inter pretasi, intervensi dan diskriminasi.

Universitas Katho;ik A S, 1967
Mengajukan empat komponen proses perawatan : pengkajian , perencanaan, intervensi dan evaluasi (Kora and Walsh,1988)
Oreen D.,1971
Menyatakan bahwa tiga langkah dalam perawatan:
Mengawali dan melanjutkan penetapan keburuhan akan perawatan
Mendesign kegiatan perawatan yang akan diberikan untuk mencapai tujuan kesehatan klien
Mengawali, memimpin dan mengontrol bantuan yang diberikan

ANA Standart Prak. Pep. 1973
Mewujutkan lima langkah proses perawatan : Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Intervensi dam Evaluasi.
Bloch.D,1974
Menyarankan lima langkah proses perawatan pada model empatlangkah : Pengumpulan data, Mengidentivikasikan masalah, Merencanakan intervensi, Implementasi dari intervensi dan Evaluasi intervensi,(Bloch,1974).

Gabbie.K & Lavin.MA, 1975
Memulai konferensi Nasional pertama untuk mengklasifikasikan pada th. 1973 untuk mengenalkan penggunaan model lima langkah proses perawatan: Pengkajian, Doegnosa Perawatan, Perencanaan, Intervensi dan Evaluasi.

Roy,Si.C 1975
Mengguanakan empat langkah proses perawatan: Pengkajian prilaku Pasien, Pengkajian faktor-faktor yang mempengaruhi, Identifikasi masalah, Menyusun tujuan, Intervensi, Seleksi pendekatan dan Evaluasi. membela pengguanaan D.P. (Roy,1976)
 

5. Komponen Proses Perawatan
            Proses adalah serangkaian rencana kegiatan/kerja yang secara langsung diarahkan untuk mencapai suatu hasil . Proses perawatan adalah metode perencanaan dan pemberian perawatan yang sistematik dan rasional. Tujuannya adalah mengidentifikasikan status kesehatan klien,  mengidentifikasokan masalah kesehatan yang aktual/ potensial, menentukan rencana pada kebutuhan yang telah teridentifikasi dan memberikan intervensi perawatan: Proses perawatan merupakan suatu siklus dimana komponen proses perawatan meliputi suatu urutan logis, tetapi lebih dari satu komponen mungkin mencakup pada suatu waktu. Untuk melaksanakan proses perawatan yang lebih efektif dengan pendekatan secara individual pada setiap kebutuhan seseorang. Perawat harus mengadakan kolaborasi dengan klien. Individu, keluarga atau masyarakat dapat dianggap sebagai klien.
Jika klien tidak mampu untuk mengambil bagian dalam perencanaan dan proses pengambilan keputusan, anggota keluarga dapat diajak berpartisipasi untuk kepentingan klien. Penerapan proses perawatan membutuhkan perawat yang mempunyai macam-macam kecakapan yaitu interpersonal, tehnikal, intelektual. Kecakapan interpersonal meliputi kecakapan dalam berkomunikasi, mendengarkan, menyampaikan rasa simpati, rasa haru, pemahaman dan informasi : mengembangkan rasa percaya serta mendapatkan data dengan cara mempertinggi atau meningkatkan individualitas klien, meningkatkan integritas keluarga dan menyumbang untuk kelangsungan proses dalam masyarakat. Ketrampilan tehnik dimanifestasikan pada penggunaan alat dan penampilan dalam melaksanakan prosedur.
Ketrampilan intelektual yang dibutuhkan oleh perawat antara lain: ketrampilan memecahkan masalah, berfikir kritis dan pemberi kepeutusan diperlukan pada setiap komponen proses perawatan ( Yura dan Walsh 1988).
Proses perawatan mengandung serangkaian empat atau lima komponen atau langkah. Empat langkah proses perawatan yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Beberapa penulis percaya bahwa lima komponen proses perawatan mempunyai keunggulan
dalam mendiagnosa daripada empat komponen proses perawatan.
Baik empat atau lima langkah proses perawatan memberikan struktur organisasi dalam mencapai tujuan proses. Dalam kedua langkah proses perawatan interaksi antara klien dan perawat merupakan hal yang penting. Teori perawatan menggunakan istilah yang berbeda untuk menjelaskan langkah-langkah proses perawatan. Meskipun berbeda kegiatan perawat menggunakan proses yang sama. Untuk menghindari kesalahpahaman perawat hendaknya akrab dengan istilah-istilah yang menjelaskan langkah-langkah dalam proses. Contohnya: dagnosa perawatan disebut juga analisa, dan implementasi disebut juga intervensi.

Gambaran tujuan dan kegiatan dalam proses perawatan
KOMPONEN DAN TUJUAN
KEGIATAN
PENGKAJIAN
untuk menyusun data dasar
·        Mendapatkan riwayat kesehatan
·        Melakukan pemeriksaan fisik
·        Melihat kembali catatan-catatan seperti     catatan laboratorium, atau catatan kesehatan yang lain.
·        Mewawancarai orang-orang terdekat
·        Melihat kembali literatur-literatur yang  ada
·        Validasi pengkajian data
DIAGNOSA
untuk mengidentifikasi kebutuhan klien akan kesehatan dan menyiapkan pernyataan diagnosa
·        Mengorganisasi data
·        Membandingkan data terhadap standar yang ada
·        Mengelompokkan data
·        Mengidentifikasi adanya kesenjangan dan hal-hal yang tidak konsisten
·        Menetapkan masalah kesehatan klien, resiko-resiko, kekuatan (faktor pendukung)
·        Menyusun pernyataan diagnosa keperawatan
PERENCANAAN
untuk mengidentifikasi tujuan klien dan intervensi perawatan yang tepat
·        Menyusun prioritas dalam mengadakan kolaborasi dengan klien
·        Memilih strategi perawatan
·        Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain
·        Menulis instruksi perawatan
·        Menulis rencana perawatan
IMPLEMENTASI
untuk melaksanakan intervensi/rencana perawatan untuk membantu klien mencapai tujuan



·        Mengkaji kembali klien
·        Memperbaiki data dasar
·        Melihat kembali dan merevisi rencana keperawatan
·        Melakukan atau mendelegasikan rencana intervensi keperawatan.

EVALUASI
untuk menentukan luasnya tujuan/cakupan tujuan perawatan yang akan dicapai
·        Mengumpulkan data tentang respon klien
·        Membandingkan respon klien terhadap kriteria evaluasi (hasil)
·        Menganalisa alasan tujuan
·        Memodifikasi rencana tujuan

Pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam proses perawatan
Komponen
Pengetahuan
Kemampuan
PENGKAJIAN
·        Sistim Biopsikosoal dan Spiritual manusia
·        Perkembangan kebutuhan manusia
·        Sehat
·        Sakit
·        Patofisiologi
·        Sistim keluarga
·        Budaya dan nilai diri dan klien
·        Lingkungan

·        Observasi yang sistimatik
·        Komunikasi yang efektif
·        Membentuk hubungan saling membantu
·        Mendapatkan riwayat kesehatan klien
·        Melakukan pemeriksaan fisik keperawatan
DIAGNOSA
·        Kategori diagnosa perawatan dimana perawat dapat mengidentifikasi dan mengatasi
·        Faktor etiologi diagnosa perawatan
·        Tanda / karakteristik diagnosa perawatan
·        Faktor resiko yang berhubungan dengan diagnosa perawatan
·        standart pengukuran yang normal
·        Mekanisme koping individu

·        Perbedaan “petunjuk” dan kesimpulan.
·        Befikir secara kritis
·        Kemampuan memberi alasan secara induktif dan deduktif
·        Mengorganisasi data
·        Mengidentifikasi pola dan hubungan
·        Menyusun dan menguji hypotesa sementar
·        Membuat diagnosa perawatan
PERENCANAAN
·        Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki klien
·        Nilai-nilai kepercayaan klien
·        Lingkup praktek keperawatan
·        Sumber-sumber yang tersedia untuk mengimplementasikan intervensi perawatan
·        Peran profesi kesehatan lain
·        Memecahkan masalah
·        Membuat keputusan
·        Menulis tujuan klien yang berhubungan dengan diagnosa perawatan yang berkolaborasi dengan klien
·        Menyusun prioritas
·        Menulis ukuran-ukuran kriteria hasil yang berhubungan dengan tujuan
·        Memilih dan membuat strategi perawatan yang aman dan tepat
·        Menulis instruksi perawatan
·        Memperoleh/mendapatkan kerja sama dan partisipasi klien dan tenaga kesehatan lain

IMPLEMENTASI
·        Bahaya/resiko yang merugikan fisik dan keamanan
·        Aseptik
·        Prosedur
·        Penggunaan alat-alat
·        Organisasi
·        Management
·        Proses belajar
·        Teori perubahan
·        Pembelaan/advocacy
·        Hak klien
·        Tingkat perkembangan klien
·        Observasi secara systematik
·        Komunikasi yang efektif
·        Mempertahankan hubungan saling membantu
·        Melakukan tehnik - tehnik psikomotor
·        Mengajarkan perawatan diri
·        Pemberian perawatan
·        Bersikap sebagai pembela klien
·        Menasehati klien
·        Delegasi
·        Supervisi dan evaluasi kerja pekerjaan orang lain
·        Implementasi instruksi medik

EVALUASI
·        Tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai klien
·        Respon klien terhadap intervensi perawatan
·        Mendapatkan data yang relevan untuk membandingkan dengan kriteria hasil
·        Menarik kesimpulan tentang pencapaian tujuan
·        Hubungan kegiatan perawatan pada kriteria hasil
·        Mengkaji kembali rencana perawatan

Pengkajian
Adalah kegiatan mengumpulkan , membuktikan dan mengorganisasi data tentang status kesehatan klien. Data tentang fisik, emosional, perkembangan, sosial budaya, intelektual dan aspek spiritual klien didapatkan dari bermacam-macam sumber dan menjadi dasar kegiatan dan membuat keputusan pada fase selanjutnya. Ketrampilan observasi, komunikasi, wawancara dan pemeriksaan fisik adalah penting ditunjukkan pada fase ini

Diagnosa
Adalah proses yang menghasilkan pernyataan diagnostik atau diagnose perawatan.
Diagnosa perawatan adalah pernyataan status kesehatan klien baik aktual/potensial. Secara implisit dalam diagnosa perawatan menyatakan respon klien yang dibuat dan dapat diatasi oleh perawat. Pada fase ini perawat memilih dan mengelompokkan data klien serta pertanyaan “Apa masalah kesehatan aktual dan potensial yang dibutuhkan klien dengan bantuan  perawat?” dan faktor apa yang mendukung timbulnya masalah ini. Respon terhadap pertanyaan ini menentukan diagnosa perawatan. Proses yang digunakan untuk menetapkan diagnosa perawatan adalah analisa. Analisa adalah proses merinci semua komponen sampai pada bagian komponen misal mengidentifikasikan macam-macam sistim tubuh dan bagian-bagian.  Masalah kesehatan aktual pada sekarang ini, masalah kesehatan potensial adalah faktor resiko yang menimbulkan masalah kesehatan seseorang/keluarga

Perencanaan
Meliputi serangkaian langkah-langkah dimana perawat dan klien menyusun prioritas masalah, menulis tujuan dan hasil yang diharapakan dan menentukan rencana perawatan tertulis untuk mengatasi dan mengurangi masalah klien yang telah diidentifikasikan, serta mengkoordinir pemberian perawatan oleh semua anggota tim keperawatan. Dalam bekerja sama dengan klien perawat mengembangkan intervensi khusus untuk tiap diagnosa perawatan 

Implementasi
Adalah menetapkan rencana perawatan ke dalam suatu tindakan perawatan. Selama fase implementasi, perawat tetap melanjutkan untuk mengumpulkan data, melaksanakan kegiatan perawatan yang sudah ditentukan  atau mendelegasikan perawatan pada orang yang tepat, serta memvalidasi rencana perawatan. Pengumpulan data lanjutan adalah penting, karena tidak hanya untuk mengawasi perubahan kondisi klien tetapi juga untuk mendapatkan data-data/keterangan dalam rangka evalusai pencapaian tujuan pada fase selanjutnya. Untuk memvalidasi rencana perawatan, perawat menetapkan :
·        Apakah prioritas klien dipertimbangkan ?
·        Apakah rencana kegiatan perawatan realistis dan membantu klien mencapai hasil/tujuan?
·        Apakah renpra secara individual dilakukan untuk mengatasi kebutuhan klien?

Evaluasi
Adalah mengkaji respon klien terhadap intervensi perawatan dan kemudian membandingkan respon pada standart yang telah ditetapkan sebelumnya. Standart ini sering diharapkan sebagai kriteria hasil. Perawat menentukan tujuan / hari yang telah ditetapkan tercapai, sebagian tercapai atau tidak dicapai. Jika tujuan tidak dapat dicapai pengkajian kembali renpra diperlukan . Pengkajian kembali dapat melibatkan beberapa atau semua fase proses keperawatan sebelumnya.
Proses perawatan mengadaptasi tehnik pemecahan masalah dan teori sistim proses perawatan dapat dipandang sama tetapi terpisah dari proses medik. Fokus proses medik adalah pemeriksaan, diagnostik, merencanakan pengobatan dan proses penyakit dan mengevaluasi efektifitas tindakan yang dilakukan. Fokus proses perawatan adalah mengumpulkan data, diagnosa (analisa) perencanaan, implementasi dan evaluasi tingkat pencapaian tujuan klien.
            Kedua proses dimulai dengan mengumpulkan data, analisa, intervensi/treatment, pernyataan masalah, diagnosa perawatan/diagnose medik. Kedua proses meliputi evaluasi komponen, dimana fokus proses medik adalah proses penyakit sedangkan proses perawatan secara langsung ditujukan pada respon klien terhadap penyakit.
Perawat dapat menjadi kreatif jika menggunakan proses perawatan. Perawat tidak terikat dengan setandart respon tetapi dapat mengunakan ketrampilan pemecahan masalah, kreatifitas, berfikir kritis dan dengan pengetahuan dan ketrampilannya membantu klien. Proses perawatan dapat diaplikasikan secara umum dan macam-macam situasi dan dapat pula digunakan pada individu, semua umur, kelompok, masyarakat.
            Kelima langkah proses perawatan merupakan suatu proses yang saling overlaping dan suatu proses yang berkelanjutan. contohnya : pengkajian tahap pertama proses perawatan dapat pula dilakukan dalam implementasi dan evaluasi. Setiap tahap harus secara terus menerus diperbaharui jika situasinya berubah, juga karena kesehatan klien tidak selalu statis tetapi secara konstan berubah, proses perawatan berespon pada kesehatan klien, usaha selalu dinamis.
            Setiap langkah pada fase proses perawatan mempengaruhi yang lainnya dan saling berkaitan contohnya :  jika dasar data tidak adekuat selama pengkajian, diagnosa perawatan menjadi tidak lengkap dan tidak benar. Hal ini akan nampak pada fase perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian yang tidak lengkap/tidak benar, membuat evaluasi yang samar-samar, karena perawat akan mempunyai kriteria yang tidak lengkap dan benar terhadap evaluasi perubahan klien dan interfensi yang efektif.
Proses perawatan memerlukan pendekatan secara individual pada setiap klien. Pada fase pengkajian, data dikumpulkan untuk menentukan pola aktifitas dan kebutuhan klien. Data tentang pola kesehatan klien yang normal memerlukan perawat menulis rencana perawatan yang digabungkan dengan aktivitas sebelumnya. Proses perawatan juga bersifat interpersonal. Untuk menjamin pemberian pelayanan perawatan yang berkualitas perawat dan klien harus membagi perhatian pada masalah dan berpartisipasi dalam melanjutkan evaluasi renpra.Keberhasilan proses perawatan tergantung pada komunikasi yang terbuka dan penuh arti dari perkembangan hubungan antara klien dan perawat.

PERBEDAAN PROSES KEPERAWATAN DAN PROSES MEDIK

Proses perawatan
Proses Medik
Pengkajian
Mengumpulkan data dari
·        Cerita perawat
·        Pemeriksaan kesehatan
·        Meninjau catatan
·        Konsultasi dengan anggota team lain
·        Meninjau literatur

Pengkajian
Pengumpulan data dari
·        Cerita dokter
·        Pemeriksaan fisik
·        Test diagnosa
·        Meninjau literatur

Diagnosa
·        Analisa dan sintesis dari data
·        Identifikasi dari problem kesehatan
·        Penugasan diagnosa perawat

Diagnosa Medik
·        Mengorganisasi data
·        Analisa dan interpretasi data
·        Perumusan sebuah diagnosa

Perencanaan
·        Pembuatan prioritas
·        Pembuatan tujuan
·        Perkembangan sasaran
·        Menuliskan rencana perawat (NCP)
·        Penyerahan kegiatan keperawatan

Perncanaan
·        Pembuatan prioritas
·        Pembuatan tujuan untuk terapi
·        Menuliskan perencanaan terapi
Implementasi
·        Preimplementasi intervensi
·        Pelaksanaan
·        Sesudah pelaksanaan strtegi; memperbaharui data yang jelek, meninjau dan merevisi rencana.

Therapi
Pesanan dokter
Therapi dokter
Penyerahan

Evaluasi
·        Pengumpulan data tentang respon pasien
·        Perbandingan data obyek yang tidak dapat dipungkiri dan tujuan
·        Determinasi effektifan rencana keperawatan
·        Analisa akibat pengaruh variabel
·        Modifikasi respon
Evaluasi
·        Pembuatan keefektifan terapi dokter dalam hubungan tujuan
·        Analisis pada variabel
·        Merevisi rencana kebutuhan terapi

Medical diagnosa mempunyai lima fase;
1.      Suspected diagnosis mengikuti inisial (awal) keluhan pasien
2.      diagnosa sementara mengikuti riwayat medik
3.      Diagnosa profesional sementara mengikuti pemeriksaan fisik
4.      Diagnosis defnitiv menurut test diagnosa
5.      Diagnosa anatomi menurut suatu pemeriksaan jenasah.

A.                  

B.                  

C.                 Keuntungan-keuntungan Proses perawatan

Proses perawatan penting baik untuk klien maupn perawat.
Keuntungan untuk klien
1.      Kualitas perawatan klien.
Perawatan direncanakan untuk menemukan kebutuhan yang unik pada individu, keluarga dan masyarakat. Kontuinitas, evaluasi dan pengkajian kembali keluhan klien yang berubah menjamin tingkat asuhan yang tepat.
2.      Kotiunitas asuhan,: rencana perawatan yang tertulis dapat diterima semua orang termasuk dalam pemberian asuhan klien dan mencegah klien dari informasi yang berulang-ulang dan menyukai tiap pemberi asuhan.
3.      Partisipasi klien dalam perawatan kesehatannya,: proses perawatan dapat membantu klien mengembangkan ketrampilan yang berhubungan dengan perawatan kesehatannya, dan menjadikan lebih terlibat pada tujuan perawatan.
Keuntungan untuk perawat.
1.      Pendidikan keperawatan yang sistematik dan kontinu. National League for Nursing (NLN), yang mendaftar akrteditasi program pendidikan perawat, membutuhkan kompetensi tambahan dalam menggunakan proses perawatan pemilikan lisensi di Amerika serikat diorganisasi melalui aktifitas proses perawatan.
2.      Kepuasan kerja : Tulisan rencana tindakan perawatan yang baik menberikan perawata rasa percaya diri bahwa intervensi perawatan diasaskan pada identifikasi masalah klien yang benar, mencegah, koordinasi yang baik. tryal and error perawatan. Renpra juga menanamkan rasa bangga bila tujuan asuhan tercapai.
3.      Pertumbuhan profesional: Dengan evaluasi efektifitas intervensi perawatan, perawat mempelajari, apakah intervensi perawatan itu effektif dan apakah dapat diadaptasikan untuk mengatasi masalah kebutuhan klien yang lain. Proses ini memerlukan ketrampilan dan keahlian perawat, juga berbagai pengalaman dan pengetahuan dalam bekerja sama dengan kolega pada saat menyusun renpra,. meningkatkan tingkat pengetahuan perawat.
4.      Menghindari tindakan legal (Phillpott, 1985) . Apabila setiap tahap proses perawatan digunakan dalam pemberian asuhan perawatan, perawat melakukan kewajiban legal kepada klien. Kegagalan untuk melakukan pengkajian perawatan secara sempurna atau kegagalan untuk mendokumantasikan data secara tepat dapat memberikan konsukwensi legal.
Penemuan standar profesional keperawatan: Kriteria standar praktek keperawatan dikembangkan oleh ANA  didasarkan pada tahap atau fase proses perawatan (ANA, 1973). Standar praktek perawatan, asosiasi perawat Kanada meliputi juga standar p[roses perawatan. Mempelajari dan mengimplementasikan proses perawatan pada saat memberikan pelayanan pada klien merupakan dasar  yang dibtuhkan dalam kopetensi perawat profesional. Proses perawatan bagaimanapun juga merupakan kerangka kerja pertanggungjawaban perawat. Proses perawatan ini merupakan tanggunga jawab dan tindakan perawat untuk mengkaji,  mendiagnoa, merencanakan, implementasi, dan mengevaluasi asuhan pada klien.
5.      Penemuan standar dan akriditasi rumah sakit di Amerika Serikat, J. CAHO ( Joint Commission of Accreditation of Healt Organitation). Organisasi ini mewajibkan bahwa proses perawatan dan penulisan renpra pada setiap pasien yang ada di setiap rumah sakit. Perawat yang telah terdaftar bertanggung jawab untuk mengawali pengkajian perawatan.

KARAKTERISTIK PROSES PERAWATAN
·        Merupakan sistem yang terbuka, fleksibel dan dinamis.
·        Dilakukan melalui pendekatan secara individual pada setiap kebutuhan klien.
·        Direncanakan
·        Darahkan untuk mencapai tujuan.
·        Fleksibel untuk menemukan kebutuhan klien, keluarga atau masyarakat yang unik.
·        Memerlukan kreatifitas perawat dan klien.dalam menemukan cara-cara mengatasi atau memecahkan masalah kesehatan.
·        Merupakan hubungan interpersonal yang dibutuhkan perawat untuk berkomunikasi secara langsung dan secara konsisten dengan pasien untuk menemukan kebutuhannya.
·        Merupakan suatu siklus, semua tahap saling berhubuingan dan bukan merupakan awal atau akhir yang absolut.
·        Menekankan hubungan timbal balik, yang dilakukan untuk mengkaji ulang masalah ataupun untuk merevisi rencana perawatan.
·        Dapat diterapkan secara universal, proses perawatan yang digunakan sebagai kerangka kerja asuhan perawatan berbagai tipe pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kelompok umur klien.

SUATU KERANGKA KERJA SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN.
            Pertanggungjawaban adalah suatu kondisi yang dapat dijawab dan dipertanggungjawabkan pada seseorang atas perilaku khusus yang merupakan bagian dari peran perawat profesional. Proses perawatan memberikan kerangka kerja untuk mempertanggungjawabkan dan mempertanggung gugatkan perawatan serta memaksimalkan tanggung jawab dan tanggung gugat standar keperawatan (1983). Perawat bertanggung jawab kepada klien\masyarakat, pada oraganisasi profesi, pada kolega, pada temapat kerja dan pada dirnya sendiri.
            Proses perawatan memberikan kerangka kerja untuk mempertanggungjawabkan disemua bagianawat profesional bertanggung jawab pada kegiatan-kegiatan di lima fase proses perawatan.
·        Pengkajian: Perawat bertanggung jawab mengumpulkan informasi, mendukung partisipasi klien dan menilai validitas data yang dikumpulkan. Pada saat pengkajian perawat nertanggung jawab untuk memilah-milahkan data-data yang bertentangan, data yang tidak tepat dan data yang bias.
·        Diagnosa:.Pada fase kedua perawat bertanggung jawab untuk membuat keputusan tentang masalah kesehatan klien, yaitu pernyataan diagnostik apakah masalah kesehtan yang diakui klien atau hanya oleh perawat ?. Apakah perawat mempertimbangkan nilai-nilai kepercayaan dan budaya klien pada saat menentukan masalah kesehatan ?.Pada saat membuat keputusan perawat bertanggung jawab untuk mempertimbangkan secara lebih luas latar belakang sosio kultural klien.
·        Perencanaan : Pertanggung jawaban pada tahap perencanaan meliputi penentuan prioritas, menetapkan tujuan klien, meramalkan hasil yang diharapkan dan merencanakan tindakan perawatan. Semua ini digabung dalam rencana perawatan yang tertulis yang ada pada semua lingkup keperawatan.Pada fase ini perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa prioritas klien dipertimbangkan sebaik-baiknya oleh perawat.
·        Implementasi: Perawat bertanggung jawab pada semua tindakan dalam pemberian asuhan perawatan. Kegiatan tersebut diberikan secara langsung atau berkolaborasidengan perawat lain atau dapat juag didelegasikan pada orang lain.Sekalipun perawat mendelegasikan tugasnya pada orang lain, perawat masih bertanggung jawab pada tindakan perawatan yang didelegasikan. Perawat hendaknya dapat memberikan alasan mengapa tindakan tersebut didelegasikan, mengapa orang tersebut dipilih untuk melakukan dan bagaiman tindakan perawatan yang didelegasikan diselesaikan.Tindakan perawatan harus dicatat setelah dilakukan.
·        Evaluasi: Dengan menetapkan hasil yang ingin dicapai perawat bertanggung jawab terhadap keberhasilan atau kegagalan tindakan perawatan. Perawat harus dapat menjelaskan mengapa tujuan klien tidak tercapai dan pada fase apa atau fase proses perawatan yang perlu dirubah dan mengapa ? Proses perawatan memberikan kerangka kerja perawat mengatasi masalah kesehatan klien dan menghasilkan catatan tindakan serta effektifannya. Proses perawatan membuat perawat bertanggung jawab secara langsung pada klien.Jelasnya penerapan proses perawatan memerlukan pengatahuan dan ketrampilan untuk membuat keputusan dan untuk mengimplementasikan tindakan perawatan. Bagaimanapun juga perawat bertanggung jawab pada dirinya sendiri, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk digunakan dalam proses perawatan pada berbagai situasi.

KESIMPULAN
·        Proses perawatan adalan metode perencanaan dan pemberian asuhan perawatan yang sistematik dan rasional. Prose perawatan juga merupakan suatu siklus, karena saling berhubungan disetiap tahap.
·        Tujuan proses perawatan adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien yang aktual atau potensial (pengkajian dan diagnosa) untuk menetapkan rencana dan mengidentifikasi kebutuhan klien serta menemukan dan mengevaluasi intervensi keperawatan khusus untuk mengatasi kebutuhan tersebut.
·        Komponen dasar proses keperawatan adalah :  Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi.
·        Tindakan dan tanggung jawab perawat secara khusus berhubungan dengan setiap komponen dari proses perawatan.
·        Pengkajian adalah pengumpulan, membuktikan dan mengorganisasi tentang status klien.
·        Diagnosa adalah proses pembuatan keputusan klinik (diagnosa keperawatan) tentang masalah kesehatan aktual atau potensial dimana perawat yang dilisensikan dan dapat diatasi.
·        Perencanaan meliputi penyusunan prioritas, menulis tujuan, menetapkan rencana intervensi perawatan tertulis untuk mencagah, mengatasi, dan mengidentifikasi masalah aktual atau masalah potensial.
·        Implementasi adalah pelaksanaan atau pendelegasian intervensi keperawatan. Hal itu mencakup semua tindakan yang dilakukan atau diawasi oleh perawat untuk meningkatkan kesehatan, mencegah komplikasi, mengatasi masalah yang ada, membantu memecahkan masalah  dengan penyakit kronik.
·        Evaluasi mencakup keputusan klien dan perawat apakah tujuan atau hasil yang ditetapkan sebelumnya dapat dicapai, mengidentifikasi faktor yang membantu atau menghambat pencapaian tujuan dan memodifikasi atau mengakhiri rencana perawatan.
·        Proses perawatan berorientasi pada tujuan, membantu komunikasi dengan klien dalam pelayanan secara individual untuk membantu pencapaian tujuan.
Proses perawatan memberikan kerangkan kerja pada pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan perawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me.....

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Praktisi keperawatan di Dinas Kesehatan Kota Semarang,dosen keperawatan,Clinical Instructure,dan saat ini diberi amanah memimpin PPNI KOTA SEMARANG dan Anggota Bidang Hukum Organisasi & Politik PPNI JAWA TENGAH serta sebagai Sekretaris Uji Kompetensi Perawat MTKP Jawa Tengah. Situs ini dibuat agar bisa memberikan manfaat bagi rekan-rekan sejawat. Silahkan untuk didownload dengan menyertakan link-nya.